Jumat, 23 Desember 2011

sedang apa ?

hidup itu
bergerak,berjalan,bernafas
dihiasi senyum,jabatan tangan,tawa hangat
diselingi cerita,mendengar,mengamati

sedang saya
tersungkur,jemari menari,kaki menjejak udara
mulut bungkam,kuping tak acuh,mata terpaku layar
komunikasi sepihak dengan benda mati
padahal berjuta kehidupan hadir nyata dan terpampang di dalamnya
menimbulkan gejolak yang lebih nyata daripada dunia nyata secara bersamaan

bisa bercucuran air mata
setelah mengetahui kabar terbaru yang disampaikan
bisa tersipu sipu dan senyum simpul
setelah curi curi mengetahui kabar pujaan hati
bisa tertawa lepas
setelah melihat postingan vidio sahabat karib
bisa memasang muka datar
setelah melihat status maupun tweet  seorang kenalan
bisa penasaran setengah mati
setelah mengetahui ada 'curahan hati' si pembuat sensasi

aku merasa lebih hidup di sini
lebih bisa menunjukkan emosi
yang tentunya bisa kupikir jutaan kali sebelum ter posting
taada kata kata yang perlu ditarik kembali
taada reaksi aneh lawan bicara jika terdapat kesalahan
taada waktu yang terbuang untuk sebuah perjalanan melelahkan
taada ritual menata diri dan wajah

sekaligus menjadi si apatis
tanpa emosi yang terkontrol
tanpa hangat jemari, kecupan di dahi,dan rengkuhan
tanpa kemampuan komunikasi dengan gestur wajar
tanpa udara segar diluar sana


ini semua membuat pikiran campur aduk
seperti terjebak dengan masalalu di dunia maya
atau malah ketakutan menghadapi masa depan

dan kamu ?
sedang apa ?
sedang mampir di dunia maya ?
atau malah hidupmu di dunia maya ini ?

gentar

sekian lama baru sadar,ternyata belum ada yang tergenggam
belum ada yang bisa dijadikan pegangan

toh aku wanita apa salahnya menempuh pendidikan tinggi
lebih lebih ke luar negri ataupun buka kantor sendiri
punya penghasilan sendiri
bisa bahagiakan orang tua dan tidak menjadi parasit

mimpi tetaplah mimpi jika aku hanya duduk termangu
hanya jadi pembaca setia berita terhangat hari ini
padahal besok sudah menjadi bungkus kacang
hanya jadi mahasiswi baik yang mendengar dan mencatat
padahal di kenyataan itu semua telah teraplikasi
hanya jadi anak patuh dan umat yang taat
padahal peduli setan ada yang melihat mengamati


kembali teringat pesan ibu
"jangan remehkan detil hal kecil,Allah pasti membalas dan menghargai perjuangan dan pengorbananmu sayang terlebih di setiap doa kecil yang terselip di tengah kesulitan,Allah pasti dengar"

aku mengatur nafas
kutarik seulas senyuman
dan yah
saya siap menjalani lagi kehidupan yang baik ini

:)